www.serambinews.com on 4 July 2009, 09:50
BANDA ACEH – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh, Ir Razali AR, meminta pihak perbankan agar membantu permodalan usaha di bidang pengolahan hasil perikanan. Menurutnya, salah satu penyebab usaha kecil tersebut tak berkembang adalah karena terbatasnya akses modal. “Usaha kecil dan menengah bidang pengolahan perikanan ini sangat prospektif di Aceh. Hanya tidak bisa berkembang karena keterbatasan modal,” katanya saat acara penyerahan hadiah lomba UKM tingkat provinsi di Aula Serbaguna DKP, Jumat (3/7).
Menurut Razali, hasil tangkapan ikan di Aceh yang cukup berlimpah sepanjang tahun membuat usaha pengolahan ikan sangat menguntungkan. Sesuai dengan hukum pasar, disaat hasil tangkapan melimpah, harga ikan tentu akan turun. “Maka bahan baku utama bagi industri pengolahan ikan ini akan mudah didapat dengan harga yang layak,” katanya. Industri pengolahan ikan ini tambah dia, disamping akan membuka lapangan kerja, juga akan menguntungkan nelayan. Sebab sebagaimana diketahui, harga ikan akan merosot di saat ikan hasil tangkapan melimpah.
Sebutnya, jumlah usaha kecil dan menengah (UKM) yang bergerak di bidang pengolahan ikan di Aceh sebanyak 200-an lebih. Dan seluruhnya terbentur pada akses modal. Dia juga mengaku telah melakukan pertemuan dengan pihak BI Cabang Banda Aceh dan seluruh pimpinan bank yang ada di Aceh. “Dalam pertemuan itu kita mendesak perbankan untuk membantu UKM tersebut. Tetapi sejauh ini belum ada jawaban yang konkrit,” ungkapnya. DKP sendiri diakui, saat ini masih terus memberikan suntikan modal kerja dalam bentuk peralatan dan ketrampilan. “Tetapi kalau modal usaha dalam bentuk dana lunak tidak dibenarkan lagi sekarang. Kalau pun ada, itu melalui Dinas Keuangan,” imbuhnya.(sup)
Leave a Reply